Bangkai Orang Utan Berserakan Tiba-Tiba

Palangkaraya - Kalimantan Tengah merupakan wilayah yang memiliki jumlah orang utan terbanyak. Populasi orang utan di daerah tersebut sekitar 31.300 pongo pygmaeus.

Jumlah itu merupakan 57% dari populasi yang ada di Indonesia.Di dunia populasi di Kalimantan Tengah justru lebih besar yaitu 67 %. Sisanya tersebar di Sumatra,Malaysia,Brunei Darussalam sisanya di perbatasan Indonesia. Juru bicara WWF Sabangau Nina Nuraisiah mengatakan data terbaru di wilayah pelepas liaran orang utan di Sabangau populasinya mencapai 9 ribu ekor.
Di Jakarta, Center of Orang Utan Protection (COP) mendesak pemerintah agar segera menindak pelaku kekerasan dan pembunuhan satwa langka tersebut. Aksi tersebut juga menyindir karena permasalahan tentang satwa langka tak pernah dibawa ke meja hijau. Demo yang berlangsung pukul 10.00 WIB di depan istana presiden tersebut menggunakan kostum orang utan dan hanoman. Mereka hanya ingin mengandaikan jika yang  berbicara tersebut adalah para orang utan yang membutuhkan bantuan dan ketegasan dari pemimpin negara. Maklum menurut COP akar dari pembantaian tersebut dari perusahaan Malaysia.Koordinator COP juga menyindir atas perkataan tentang keseriusan presiden dalam melindungi orang utan pada acara Konferensi United Nation Framework Convention and Climate Change(UNFCC) di Bali,10 November 2007 silam.
Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam membenarkan bahwa penyebab matinya orang utan di wilayah tersebut adalah karena pembukaan lahan kelapa sawit. Kebanyakan pembukaan lahan tersebut merebut wilayah tinggal satwa liar.
Pemerintah tidak serius dalam mengusut pelaku penganiayaan dan pembunuhan hewan tersebut. Lambatnya sikap pemerintahan tersebut menyebabkan ditemukannya 3 orang utan terluka, kemarin 3 November 2011 di wilayah perkebunan sawit PT.Khaleda Agroprima Malindo. Wajah orang utan terlihat bengkak dan berlumuran darah, kemungkinan hewan tersebut terkena patah tulang.
Berdasarkan data, orang utan yang terbunuh mencapai 2.400-12 ribu ekor. Angka didapat sejak tahun 2004 hingga sekarang.

0 komentar: