Judul : Cinta Suci Zahrana
Penerbit : Ihwah Publishing House
Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Tebal : 284 halaman
Novel ini menceritakan seorang mahasiswi cantik yang berprestasi di bidang arsitektur yang bernama Dewi Zahrana. Artikel yang ia tulis di jurnal ilmiah berhasil diterbitkan di RMIT Melbourne, Australia. Tulisannya ternyata mendapat apresiasi yang positif dari para pakar arsitektur di dunia. Puncaknya ia mendapat penghargaan level internasional di Beijing dari school architecture, Tsinghua University, sebuah universitas ternama di Cina. Tak dapat dipungkiri bahwa tak mudah untuk mendapat penghargaan seperti itu.
Di Asia Tenggara dialah orang pertama yang mendapat penghargaan tersebut. Ia tidak hanya mengangkat martabat keluarga tetapi juga mengangkat martabat bangsa dan negara. Martabat bangsa dan negara yang bernama Indonesia dan sangat dicintainya.
Ia telah mendapat puluhan email ucapan selamat. Dari sesama dosen di kampus serta yang telah mengajar terlebih dahulu. Ada juga dari teman-teman kuliahnya dulu, bahkan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia. Di kalangan akademisi fakultas teknik, khususnya jurusan arsitektur di Indonesia, ia sedang menjadi bintang dan bahan perbincangan. Banyak yang tak menyangka tulisan artikel ilmiahnya mampu tembus dan diterbitkan oleh sejumlah jurnal di luar negeri. Tidak hanya RMIT Melbourne tetapi juga oleh NUS, UCLA, ANU, MIT, Utrecht University, dan Osaka Institute of Technology. Ia tidak pernah kuliah ke luar negeri. Ia adalah murni produk dalam negeri. Menyelesaikan S1 di fakultas teknik UGM dan menyelesaikan S2 di ITB. Ia ingin menunjukkan bahwa lulusan dalam negeri pun bisa setara bahkan mengalahkan lulusan luar negeri.
Namun semua jerih payah dan prestasi membanggakan tersebut sedikitpun tak membuat kedua orang tuanya bangga. Masih ada yang mengganjal di benak mereka. Di umurnya yang berkepala tiga, Zahrana belum juga menikah dan membina rumah tangga. Sebagai anak semata wayang, kedua orang tuanya tidak lagi membutuhkan sederetan piagam penghargaan internasional. Yang mereka inginkan adalah, melihat Zahrana bersanding di pelaminan dan dapat segera menimang cucu.
Padahal sudah banyak pria yang berusaha mendekatinya. Tapi lagi-lagi, semuanya ia tolak dengan halus. Dengan alasan ia masih ingin menimba ilmu. Lambat laun kedua orang tuanya pun tak luput dari gunjingan para warga. Yang mengatakan kalau Zahrana, anaknya adalah seorang perawan tua.
Tidak mudah bagi Zahrana untuk melaluinya. Berbagai cobaan terus datang menghampirinya. Seakan tak rela melihat dirinya bahagia dan menemukan pasangannya. Hingga akhirnya, dengan bersusah payah dan penuh liku-liku perjuangan, Zahrana pun mampu bangkit dan mengatasi semuanya dan menemukan pria yang dicarinya.
Edisi film dari novel ini akan segera tayang pada tanggal 22 Desember 2011 ini di bioskop kesayangan kita.
Selamat Membaca
6 komentar:
makasih buat resensinya. pingin liat filmnya aja deh
mau doong novelnya :)
resensinya bagus....
mbak giovanny sudah baca novelnya?
bagus kah? :)
Pengen di beliin novwlnya dan di ajak nonton filmnya nanti .....:)
btw, diskusi tentang Sondang Hutagalung yuukk.......
http://sellawahyu.blogspot.com/2011/12/sondang-hutagalung-martir-demokrasi.html
yang belum baca novelnya silakan liat filmnya aja.... :)
Novelnya bgus bgt di bliin ma my girlfriend ,novel pmbngun smangt n inspirasi jiwa. Thx
Posting Komentar