Jangan Lihat Kuantitas tapi Kualitasnya

Cinta bisa membuat kita buta. Cinta bisa membuat kita bahagia namun juga bisa membuat kita menangis tersedu-sedu.
Cinta bisa membuat kita terbang bahkan bisa membuat kita terjatuh dan merasakan sakit yang mendalam.

Cinta bisa menjadi oase dikala kita sedang merasa haus namun bisa menjadi duri yang sangat tajam yang bisa menusuk kita hingga masuk ke tulang kita yang paling dalam.
Banyak cara untuk mendapatkan cinta namun tak banyak cara untuk melupakan sebuah cinta.
Cinta untuk dirawat dan dijaga bukan untuk dibunuh begitu saja.
Cinta bukanlah sebuah pencapaian namun sebuah anugrah.
Cinta hadir begitu saja dan tak ada yang bisa melarangnya.
Cinta beraneka ragam mulai dari cinta kita kepada Tuhan, cinta anak pada orang tuanya, cinta kakak pada adiknya, cinta seorang terhadap sahabat terbaiknya hingga cinta seseorang kepada kekasihnya yang dikenal istilah pacaran. Tak dapat diketahui apa makna pacaran itu sebenarnya. Entah apa perbedaan pacaran dengan persahabatan. Entah begitu membingungkan.
Istilah pacaran beredar di kalangan remaja saat ini. Banyak kata-kata yang tersebar bahwa " aku udah 3 bulan loh." ada lagi "aku sudah 5 tahun loh."dan beraneka ragam.
Sebenarnya bukan lamanya namun kualitas dari hubungan tersebut yang diperlukan. Lama belum tentu mengerti.
Apalah arti 5 tahun,6 tahun jika ternyata tidak ada keharmonisan ataupun keterbukaan yang dapat menyeimbangi lama status tersebut.Apalah arti sebuah status karena status itu bisa musnah. Harapan akan terus ada jika ada keyakinan yang besar untuk memperbaiki semuanya. Akan ada jalan jika memang ada keyakinan yang kuat untuk memperbaikinya.
Untuk apa hubungan itu berlangsung lama jika diakhiri dengan sebuah perpisahan yang alasannya tidak kuat sekali. Untuk apa melihat sebuah kebohongan dalam hati. Untuk apa sebuah status tersebut jika memang diakhiri dengan sesuatu alasan yang kurang dapat diterima.
Maka dari itu jangan melihat semua dari jumlah maupun lamanya namun dilihat dari kualitas hubungan tersebut.